(mengingati jasa insan-insan yang telah memperjuangkan penubuhan PERYATIM)
Malam itu usrah harakah
mentafsir firman-Nya
tentang mereka
anak terbuang
ditinggal mentari
sebelum dinihari kembali
sambil memerhati
seputar diri
resah mencelah
anak kecil
dimurungi takdir
lantas azam dihunjam
membina kehidupan
untuk anak permata zaman
Panti asuhan
adalah azam para insani
memahami makna kasih sayang
keinginan menjadi manusia
melindungi kemanusiaan
ketika ada yang terlupa jalan pulang
Dalam tenang malam
munajat melayang
mencecah persada
“jangan biarkan Panti Asuhan
menjadi kosmetik politik,
mereka tidak memahami
erti simpati dihidang
dalam talam hipokrasi”
malam itu telah terpateri
di hati moralis
kesungguhan
melihat kebenaran
di balkoni simpati
tanpa retorik
tanpa busa pura-pura
Panti Asuhan
adalah nyala kandil luhur budi
menjadi lentera penunjuk jalan
anak-anak permata
menyusuri labirin dan terowong
menjanjikan cahaya di hujungnya
bukan fatamorgana yang dusta.
21.04.2009